PERAN KESENYAPAN DALAM BERBAHASA LISAN
(sekedar ungkapan pikiran)
Dalam berbahasa kita dapat dilibatkan menjadi empat kegiatan, yaitu: membaca dan menyimak yang merupakan kegiatan berbahasa reseptif, berbicara dan menulis merupakan kegiatan berbahasa yang produktif. Keempat kegiatan itu dapat pula dikelompokkan menjadi dua yaitu berbahasa lisan (menyimak dan berbicara) dan berbahasa tulis(membaca dan menulis)’
Namun hakekatnya berbahasa itu hakekatnya adalah adalah berbahasa lisan, karena:
- sebelum lahirnya budaya menulis semua bahasa digunakan secara lisan
- hampir seluruh kegiatan manusia dengan manusia lain menggunakan bahasa lisan.
- lahirnya bahasa tulis asalnya hanyalah merupakan simbul untuk melestarikan/merekam bahasa tulis.
Dalam perkembangannya bahasa lisanlah yang menduduki tempat terasatas penggunaannya sehingga hampir punah orang yang memahami bahasa Indonesia yang pertama diresmikan yaitu dari Bahasa Melayu. Selain itu betapa banyaknya ragam bahasa non baku dan bahasa Dealek dan bahasa gaul yang tumbuh terus tanpa bisa dicegah.
Dalam tulisan sederhana ini penulis menfokuskan peranan penggunaan kesenyapan secara tepat dalam penggunaan bahasa lisan dan penggunaan bahasa tulis yang dilisankan.
Dalam penggunaan bahasa lisan jarang terjadi masalah kesalahan karena komunikasinya berlangsung secara spontan dan saling memahami antara penutur dan mitra tuturnya.