MISI

GO_ON @"GERAKAN GEMAR MEMBACA " IMPROVE HUMAN RESOURCES



perpustakan_on_facebok

https://www.facebook.com/Perpustakaan-SMK-Negeri-10-Malang-292065117926453/?fref=ts

Saturday, April 19, 2014

Pengaruh Bahasa Pergaulan Dalam Perkembangan Bahasa Indonesia

          Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, yang berfungsi sebagai alat komunikasi mempunyai peran sebagai penyampai informasi. Kebenaran berbahasa akan berpengaruh terhadap kebenaran informasi yang disampaikan. Berbagai fenomena yang berdampak buruk pada kebenaran berbahasa yang disesuaikan dengan kaidahnya, dalam hal ini berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
          Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik. Berbahasa yang baik yang menempatkan pada kondisi tidak resmi atau pada pembicaraan santai tidak mengikat kaidah bahasa di dalamnya.
           Dalam suatu kelompok sosial, masyarakat menciptakan suatu bahasa pergaulan untuk mengkomunikasikan segala yang hendak dikomunikasikan antara anggota kelompok tersebut. Ia menjadi begitu dekat bahkan melekat dalam diri anggota kelompok tersebut. Tanpa bahasa pergaulan, masyarakat tersebut tidak mungkin terbentuk menjadi suatu masyarakat. Ia menjadi syarat penting yang dengannya masyarakat secara bersama-sama bersepakat untuk membangun dan membentuk suatu masyarakat. Karena relasi yang begitu dekat antara bahasa pergaulan dengan masyarakat maka, bahasa juga menggambarkan dengan jelas nilai-nilai atau apa yang ada dalam masyarakat, seperti perkembangan masyarakat itu sendiri. Ia membahasakan dengan jelas karakter dan sikap masyarakat tersebut secara komunal atau kelompok. Dengan demikian, untuk mengetahui suatu kelompok, orang perlu mengenal dan mempelajari bahasanya. Tidak berlebihan jika seseorang yang pandai berbahasa suatu bahasa, ia akan merasa diterima dan dihargai oleh kelompok pengguna bahasa tersebut. Bahasa adalah suatu sistem lingual berupa bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat untuk bekerja sama.
                      Berkornunikasi, dan mengindentifikasi diri (Chaer, 2000:1). Menurut pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah berupa bunyi yang digunakan oleh rnasyarakat untuk berkornunikasi. Keraf (1991:1) mengatakan bahwa bahasa mencakup dua bidang, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap berupa arus bunyi, yang mempunyai makna. Menerangkan bahwa bahasa sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat terdiri atas dua bagian utama yaitu bentuk (arus ujaran) dan makna (isi). Menurut pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap yang merupakan alat komunikasi antaranggota masyarakat berupa bentuk dan makna. Ramlan (1985:21) mengatakan morfologi adalah bagian dari tata ilmu bahasa yang membicarakan atau yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahanperubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu.

A. . Bahasa yang seperti apakah bahasa gaul itu?

Bahasa gaul adalah “Bahasa gaul” adalah gaya bahasa yang merupakan perkembangan atau modifikasi dari berbagai macam bahasa, termasuk bahasa Indonesia, sehingga “bahasa gaul” tidak memiliki sebuah struktur gaya bahasa yang pasti. Sebagian besar kata-kata dalam “bahasa gaul” remaja merupakan terjemahan, singkatan, maupun pelesetan. Namun, terkadang diciptakan pula kata-kata aneh yang sulit dilacak asal mulanya.. Kalimat-kalimat yang digunakan kebanyakan kalimat tunggal.
              Bentuk-bentuk elip juga banyak digunakan untuk membuat susunan kalimat menjadi lebih pendek sehingga seringkali dijumpai kalimat-kalimat yang tidak lengkap. Dengan menggunakan struktur yang pendek, pengungkapan makna menjadi lebih cepat yang sering membuat pendengar yang bukan penutur asli bahasa Indonesia mengalami kesulitan untuk memahaminya.
              Dalam perkembangannya bahasa gaul telah merambah hampir keseluruh penjuru tanah air dan pada umumnya dapat dijumpai di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Medan dan kotakota besar lainnya di Indonesia. Dalam kehidupan nyata maupun maya bahasa gaul sering menjadi bahasa yang sering digunakan ketimbang bahasa Indonesia yang notabene adalah bahasa nasional bangsa ini. Kebanyakan yang menggunakan bahasa gaul adalah kalangan remaja hingga kalangan dewasa.
                 Dalam penggunaannya bahasa gaul menitik beratkan kepada sebuah pergaulan dalam suatu komunitas atau kelompok yang mengusung kebebasan dalam hal berekspresi dengan sebuah kata yang tidak lazim jika ditilik dari Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Namun bukan berarti setiap kata yang diucapkan tidak memiliki makna, sebagai contoh :

1. Mempersingkat kata dan menambahkan imbuhan –in pada akhir kata. Contoh : semakin menjadi makin memikirkan menjadi mikirin

2. Menambahkan imbuhan –in pada kata pasif transitif. Contoh : diajari menjadi diajarin dipukuli menjadi dipukulin

3. Menghilangkan sebagian huruf pada kata untuk mempersingkat. Contoh : habis menjadi abis sudah menjadi udah

4. Mengganti huruf vokal “a” dengan huruf vokal “e”. Contoh : malas menjadi males benar menjadi bener pintar menjadi pinter segar menjadi seger
               Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa setiap penggunaan kata dalam bahasa gaul merupakan bentukan dari setiap kata yang terdapat di bahasa Indonesia yang melalui proses mengubah, mengkombinasikan, menambahkan dan menghilangkan huruf. Dimana hal ini mengakibatkan terjadinya perbedaan pelafalan, namun bukan berarti menghilangkan makna dari kata itu sendiri.

B. . Bagaimana pengaruh bahasa gaul terhadap keberadaan Bahasa Indonesia?

Bahasa gaul sebagaimana yang kita ketahui amatlah kuat pengaruhnya terhadap perkembangan masyarakat Indonesia pada umumnya dalam hal bertutur kata. Bahasa gaul dapat timbul dimana saja, Bahasa yang digunakan oleh anak muda pada umumnya ini muncul dari kreativitas mengolah kata baku dalam bahasa Indonesia menjadi kata yang tidak baku dan cenderung tidak lazim. Bahasa gaul kita dapati dimana saja, karena bahasa gaul dapat timbul di iklan televisi, lirik lagu remaja, novel remaja dan banyak lagi. Inilah kenyataan bahwa tumbuhnya bahasa gaul ditengah keberadaan bahasa Indonesia tidak dapat dihindari, ini karena pengaruh perkembangan teknologi yang terus berkembang dan karena bahasa gaul dipakai anak muda kebanyakan, maka cepat atau lambat bahasa Indonesia akan tergeser keberadaannya.

 C. Apa dampak penggunaan bahasa gaul dalam kehidupan bersosial?

Jelas sekali dalam hal ini bahwa penggunaan bahasa yang tidak baik akan membawa dampak buruk terhadap keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang memiliki fungsi sebagai pemersatu dari keberagaman budaya bangsa ini.
            Untuk membedakan gaya bahasa yang baik dan gaya bahasa yang buruk, Gorys Keraf dalam bukunya Diksi dan Gaya Bahasa memaparkan tiga unsur dalam gaya bahasa yang baik. Ketiga unsur tersebut adalah: kejujuran, sopan-santun, dan menarik

1. Kejujuran : gaya bahasa mengikuti aturan-aturan atau kaidah-kaidah yang baik dan benar dalam berbahasa,

2. Sopan-santun : gaya bahasa memberikan penghargaan atau menghormati orang lain yang diajak bicara, khususnya pendengar atau pembaca. Rasa hormat ini diwujudkan melalui gaya bahasa yang menggunakan ungkapan-ungkapan jelas dan singkat,

3. Menarik : Penggunaan gaya bahasa yang variatif akan menghindari monotomi dalam nada, struktur, dan diksi. Selain itu, gaya bahasa yang menarik juga memiliki kosakata yang luas serta mengandung tenaga untuk menciptakan rasa gembira dan nikmat.
               Gejala bahasa yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia dianggap sebagai penyimpangan terhadap bahasa. Kurangnya kesadaran untuk mencintai bahasa di negeri sendiri berdampak pada tergilasnya atau lunturnya bahasa Indonesia dalam pemakaiannya dalam masyarakat terutama dikalangan remaja. Apalagi dengan maraknya dunia kalangan hiburan yang menggunakan bahasa gaul baik di media massa maupun elektronik, dimana hal ini membuat remaja semakin sering menirukannya di kehidupan sehari-hari hal ini sudah menjadi wajar karena remaja suka meniru hal-hal yang baru. Inilah yang menjadi awal lunturnya bahasa Indonesia yang baik dan berganti dengan bahasa gaul. Dari uraian do atas dapat disimpulkan bahwa bahasa gaul sebagai bahasa pergaulan anak muda merupakan keanekaragaman budaya negara ini dibidang bahasa. Penggunaan bahasa gaul yang secukupnya dan digunakan tepat sesuai dengan porsinya akan jauh lebih baik dibandingkan dengan penggunaannya secara berlebihan. Bahasa gaul sangat berperan dalam pembentukan bahasa yang digunakan kalangan remaja karena penggunaannya yang bersifat santai dan fleksibel.
              Namun alangkah baiknya bila kita dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional tetap terjaga. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan, jadi sebagai masyarakat Indonesia yang peduli dan menghormati bahasa nasionalnya, kita harus menjaga serta turut melestarikan bahasa kita yaitu bahasa Indonesia. Apabila kita sudah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar maka secara langsung orang yang berada di sekitar kita akan tertular. Selesainya penyusunan tulisan sederhana ini penulis berharap Perlunya pelajaran serta pemahaman yang lebih mendalam mengenai penerapan bahasa gaul kepada seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya dan terkhusus kepada kalangan remaja dalam hal menggunakan bahasa yang baik dan benar. Dan Memperbanyak intensitas sosialasi kepada siswa-siswi di tingkat sekolah tentang penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. serta didiklah anak sejak dini untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar

DAFTAR PUSTAKA
http://dedelnadya.wordpress.com/2012/02/08/pengaruh-media-terhadap-gaya-bahasa-remaja/ http://www.wikimu.com/News/Print.aspx?id=11304

1 comments:

  1. Tulisan ini sangat aktual karena didukung oleh beberapa literatur yang mendukung. Suatu saat bisa menjadi refrensi dalam menulis, saya menulis dengan topik yang sama; namun tanpa data, hanya sekedar kata tolong diberikan masukan, http://martinusruma.blogspot.co.id/2017/04/keberadaan-bahasa-indonesia.html. Salam bagimu guru bangsa.

    ReplyDelete