MISI

GO_ON @"GERAKAN GEMAR MEMBACA " IMPROVE HUMAN RESOURCES



perpustakan_on_facebok

https://www.facebook.com/Perpustakaan-SMK-Negeri-10-Malang-292065117926453/?fref=ts

Saturday, March 8, 2014

INOVASI PEMBELAJARAN: BELAJAR BERMAKNA Drs. BAMBANG PRAGOTO, M.Sc

INOVASI PEMBELAJARAN: BELAJAR BERMAKNA Drs. BAMBANG PRAGOTO, M.Sc PENGAWAS SEKOLAH DINAS PENDIDIKAN PROPINSI JAWA TIMUR KATA KUNCI PAHAM TRANSMISSION Ò BELAJAR diartikan proses pemindahan pengetahuan dari pikiran guru ke pikiran peserta didik Ò PENGETAHUAN adalah sesuatu yang terpisah dari tubuh manusia dan kebenarannya MUTLAK Ò PENGETAHUAN berasal dari GURU, PARA AHLI, BUKU, LABORATORIUM, ALAM, DAN LAIN-LAIN. Ò KEBERHASILAN BELAJAR diukur dari kesesuaian jawaban siswa terhadap apa yang tertulis di buku atau penjelasan lisan guru/para ahli. Ò STRATEGI PEMBELAJARAN yang sesuai adalah teacher centred (guru dominan) Ò METODA mengajar yang sering dilakukan adalah ceramah, kuliah, tanya jawab siswa-guru, demonstrasi guru Ò HASIL BELAJAR biasanya ditunjukkan dengan kemampuan siswa mengingat fakta, peristiwa, hukum, aturan, dll., tetapi biasanya kurang permanen (mudah lupa). KATA KUNCI TEORI BELAJAR KONSTRUKTIF Ò BELAJAR merupakan interaksi harmonis antara PENGALAMAN dengan struktur PIKIRAN (kognitif) siswa. Ò PENGETAHUAN terbentuk dan berada di dalam pikiran siswa bukan di luar diri siswa Ò Penggunaan seluruh PANCAINDERA sangat penting untuk memperoleh PENGALAMAN atau pesan sebagai sumber informasi yang mengalir kedalam struktur pikiran untuk diubah menjadi PENGETAHUAN yang diyakini kebenarannya (radikal konstruktif). Ò Karena struktur pikiran/mental beberapa individu dalam menginterprestasikan suatu informasi tidak pasti sama, maka TEORI KONSTRUKTIF menghargai adanya PERBEDAAN individu Ò Pengetahuan itu dikatakan BENAR jika mampu menjelaskan lebih BANYAK KEJADIAN dari pada pengetahuan yang lain. Ò Teori konstruktif memandang bahwa ilmu pengetahuan TIDAK MUTLAK kebenarannya. Ò PENGETAHUAN dapat terbentuk oleh KESEPAKATAN (negosiasi) sosial dalam satu komuniti bersama tentang sesuatu yang diyakini kebenarannya (sosial konstruktif) Ò PERLU UNTUK GURU • STRATEGI MENGAJAR yang sesuai teori kostruktif adalah STUDENT CENTERED (siswa aktif), misalnya pendekatan KECAKAPAN HIDUP (life skill), PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (contextual teaching and learning), DISCOVERY LEARNING (belajar menemukan), INQUARY LEARNING, QUANTUM TEACHING, JOYFULL LEARNING dll. • STRATEGI BELAJAR COOPERATIVE (kerja kelompok) lebih mementingkan kualitas KERJA TIM dari pada KOMPETISI individu. • Peran GURU bukan sebagai sumber ilmu, tetapi sebagai FASILITATOR, MOTIVATOR, dan DINAMISATOR agar peserta didik senang belajar. • Menurut David Ausubel bahwa Siswa DIHARGAI sudah mempunyai PENGETAHUAN AWAL (student prior knowledge). Berdasar pengetahuan itulah guru mulai merancang skenario pembelajaran (RPP). • Menciptakan lingkungan belajar (learning environment) yang memotivasi siswa SENANG BELAJAR UNTUK PESERTA DIDIK Ò TANGGUNG JAWAB BELAJAR ada pada siswa bukan guru. Ò KEBERHASILAN BELAJAR siswa dapat dipengaruhi oleh: kualitas MENTAL (struktur kognitif), kualitas PENGALAMAN yang dialami, dan kondisi lingkungan belajar di sekitar siswa (learning environment) Ò Pola berpikir siswa lebih KREATIF, DEMOKRATIS, dan PERCAYA DIRI. Ò Dalam perkembangannya siswa lebih MUDAH MENERIMA PERUBAHAN MAUPUN KRITIK. PROSES siswa BELAJAR
  1. EQUILIBRIUM (SEIMBANG MENTAL)
  2. DISEQUILIBRIUM (KETIDAK SEIMBANGAN MENTAL)
  3. NEW EQUILIBRIUM (KESEIMBANGAN MENTAL BARU)
BELAJAR BERMAKNA (meaningfull learning) Ò Pengalaman dan kesan itu memberikan informasi baru yang kuat untuk berasimilasi dengan struktur kognitif siswa, dan berakomodasi untuk menggeser konsep yang lama dan membangun konsep yang baru. Ò Menimbulkan pemahaman yang lebih memuaskan Ò Hasil belajar yang diperoleh biasanya sukar untuk dilupakan (permanen) URUTAN MENGAJAR model TEORI KONTRUKTIF A. PENDAHULUAN
  1. TAHAP ORIENTASI (MOTIVASI)
    • Menunjukkan fenomena alam atau fakta-fakta.


  • Menanyakan permasalahan atas dasar fakta.

    1. TAHAP ELISITASI (MENGEMUKAKAN IDE)\
    • Kerjasama kelompok atau perorangan untuk memprediksi jawaban.
    • Diungkapkan secara lisan atau tulis (untuk menemukan pengetahuan awal siswa).
    B. KEGIATAN INTI/ISI
    1. TAHAP RESTRUKTUR (MEMBANGUN KEMBALI)
    • Menanyakan alasan mengapa siswa menjawab seperti itu (mungkin salah mungkin benar). Untuk menemukan student misconception
    • Guru menunjukkan peristiwa nyata yang berlawanan atau mendukung jawaban siswa sehingga tumbuh konflik dalam batin siswa (disequilibrium).
      • Siswa melakukan aktivitas belajar. Misal, membaca, observasi, mencoba, melatih, berkomunikasi, mengadakan penelitian, diskusi, problem solving, bermain peran, mengoperasionalkan alat/bahan, praktikum, debat, dll.


  • Siswa atau sekelompok siswa menarik kesimpulan dari hasil aktivitas belajarnya.
  • Guru memberikan intervensi yang bersifat penguatan (reinforcement).

  • . TAHAP APLIKASI
    • Guru mempersiapkan permasalahan atau pertanyaan/soal.


  • Siswa mencari solusi dari permasalahan tersebut.
  • Jika berhasil akan meningkatkan rasa percaya diri, jika gagal perlu ditinjau kembali.

  • C. PENUTUP PEMBELAJARAN 5. TAHAP PENINJAUAN KEMBALI (REVIEW)
    • Siswa diminta membandingkan pengetahuan awalnya dengan pengetahuan baru diakhir pelajaran.
    • Guru memberikan penguatan (reinforcement) misal menarik kesimpulan
    • Guru dapat memberi tugas rumah untuk pengayaan (enrichment) dalam bentuk tugas berstruktur atau tugas mandiri tak berstruktur.

    0 comments:

    Post a Comment