MISI

GO_ON @"GERAKAN GEMAR MEMBACA " IMPROVE HUMAN RESOURCES



perpustakan_on_facebok

https://www.facebook.com/Perpustakaan-SMK-Negeri-10-Malang-292065117926453/?fref=ts

Saturday, March 8, 2014

PENELAAHAN DAN KEBUTUHAN

Ada sejumlah langkah dalam penelahaan kebutuhan, yaitu:
• Mengidentifikasi apa yang ada.
• Mengidentifikasi apa yang seharusnya ada.
• Mempertemuakan perbedaan antara apa yang ada dan seharusnya ada dalam sebuah matrik.
Atas dasar hasil penelahaan kebutuhan tersebut ditemukan adanya sejumlah masalah yang telah
diprioritaskan untuk dipecahkan atau diatasi. Keputusan yang diperlukan untuk menelaah kebutuhan
sasaran ini ada pada setiap langkah di atas. Pada langkah pertama keputusan yang diambil
menyangkut sasaran identifikasi, yakni bidang-bidang bimbingan apa, kesulitan apa, dan sebagainya
yang hendak ditelaah, alat apa yang harus digunakan, kapan dilaksanakan, serta siapa saja yang perlu
dilibatkan. Pada langkah kedua, keputusan yang diambil menyangkut sejauh mana apa yang
seharusnya ada untuk setiap hasil identifikasi apa yang ada. Akhirnya pada langkah ketiga
menyangkut keputusan untuk menentukan prioritas penanganan.

Menelaah kebiasaan kerja pelaksana
Mendefinisikan hal ini sama dengan menelaah kebutuhan sasaran. Bedanya ada pada sasarannya.
Di sini, telaah dilakukan pada sasaran personil pelaksana layanan, yakni bagaimana kebiasaan kerja
personil pelaksana, bagaimana kegiatannya di kelas, dan seterusnya. Singkatnya, di sini yang ditelaah
ialah kewajiban dan tugas personil pelaksana sebagaimana tercantum dalam kurikulum.
Pengambilan keputusan pada langkah ini sama dengan langkah di atas, dengan telaah ini diharapkan
dapat informasi kebutuhan, pola kerja dan arah yang dikehendaki personil serta kemungkinan-
kemungkinan perbaikan di masa depan. Jadi, hasil telaah ini membuka kesempatan untuk dilakukannya manajemen penanganan secara lebih efektif.

Menentukan tujuan penanganan
Tujuan yang dimaksud di sini adalah tujuan untuk setiap masalah yang berhasil diungkap diatas,
untuk diatasi. Keputusan yang diambil di sini adalah berkenaan dengan: seberapa banyak tujuan akan
dicapai dalam satu catur wulan.Tujuan yang dikehendaki adalah berciri operasional, dengan kriteria yang oleh Groundlund (1991)disebut sebagai kriteria ABCD.
A adalah Audience, yakni siapa yang menjadi sasaran penanganan;
B=Behavior, yakni prilaku apa yang perlu ditunjukan sebagai hasil penanganan;
C=Condition, yakni
dalam kondisi bagaimana tindakan atau prilaku tersebut ditampilkan;
D=Degree, yakni seberapa jauh
derajat perubahan itu diharapkan terjadi dalam satu satuan waktu. Keempat ciri tersebut perlu ada
pada setiap tujuan yang dibuat.

Menentukan strategi dan taktik penanganan
Strategi, taktik dan tujuan memiliki arti yang berbeda, tetapi ketiga-tiganya masuk dalam fungsi
perencanaan. Strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan. Strategi dibuat
berdasarkan tujuan dan direncanakan untuk mencapai tujuan. Taktik adalah langkah-langkah tertentu
yang ditempuh untuk melaksanakan strategi. Oleh karena itu, strategi sebenarnya mempunyai ruang
lingkup yang lebih luas dari taktik.Keputusan yang perlu diambil sehubungan dengan strategi adalah sangat penting. Dalam buku inistrategi ditekankan pada penanganan yang berhasil. Keputusan perlu dibuat sedemikian rupa, karenapenentuan strategi dan taktik perlu selalu dihubungkan kepada cara-cara mencapai tujuan dan yangakan mendorong terjadinya proses eksplorasi dan penemuan diri subjek.
Produk perencanaan dalam bentuk satuan layanan dan satuan pendukungBila semua langkah di atas telah dilalui, maka satuan-satuan layanan dan satuan kegiatan pendukungdalam bentuk format satuan, sebagian besar dapat diisi dan siap disahkan dan dibuat rekapnya.
Ø Bagaimana kalau keputusan di atas serba tidak pasti
Jika suatu keputusan bersifat tidak pasti, tetapi alternatif-alternatifnya diketahui, maka guru
pembimbing harus menentukan probabilitas dari berbagai macam keadaan. Untuk itu diperlukan
kemampuan guru pembimbing untuk menentukan peluang dari berbagai macam keadaan.
Ø Apakah mencari kesempatan dalam kesempitan.
            Peran guru mata pelajaran dan pejabat sekolah lainnya tidak hanya untuk mengajarkan bahan
tertentu dan mengadministrasikannya; mereka juga menyiapkan waktu untuk bekerjasama dengan
guru pembimbing. Pada dasarnya waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan layanan dan kegiatan
pendukung layanan tidaklah sempit, sebagaimana dirasakan. Apabila dipikirkan, maka waktu yang
ada terbuka: waktu dirasakan sempit karena tidak dimanajemen dan dibiarkan berlalu.
2. Keputusan dalam Manajemen Siklus Implementasi Program
Hasil yang diinginkan dari pengambilan keputusan pada siklus ini adalah terpenuhinya tahap-tahap
implementasi program, dan proses pembimbingan yang efektif sehingga pada akhirnya dapat dicapai
hasil yang bermakna, dan kemungkinan tindak lanjutnya.
3. Keputusan dalam Manajemen Saluran Penanganan
Perlu dihidupkan mekanisme kerja sesuai dengan struktur dan keterlibatan guru mata pelajaran dan
pejabat sekolah dalam penanganan.
4. Keputusan dalam Menilai
Keputusan-keputusan yang perlu diambil untuk menilai subjek antara adalah sekitar penggunaan
instrumen dan tknik yang digunakan dalam menilai, kinerja yang menjadi sasaran penilaian dan
kemungkinan untuk menilai “efek samping” penanganan, serta kriteria pembanding untuk
menentukan keberhasilan. Sementara itu, keputusan untuk menilai program menyangkut keputusan
bagaimana cara menilainya, alat dan perlengkapan apa yang digunakan, serta kriteria yang digunakan.

Kriterium Keputusan yang Baik
Program bimbingan yang baik ialah yang fleksibel. Dengan menggunakan prinsip mengelola peluang objektif dansubjektif. Dapat dikatakan bahwa keputusan itu baik bila pihak-pihak lain di sekolah dapat menerimanya.Keputusan baik atau tidak ialah apabila orang yang mengambilnya sepenuhnya mau memikul akibatnya. Untukmenilai keputusan yang dibuat baik atau tidak, kesediaan guru pembimbing untuk menerima konsekuensikeputusan yang diambilnya secara logis adalah lebih praktis digunakan sebagai kriterium, mengingat dialah yangharus bertanggung jawab, memikul kewajiban dan tugas berdasarkan keputusan sendiri.Penggolongan Produk Perencanaan Program
• Makna Produk Perencanaan Program
Produk layanan yang berupa satuan layanan dan satuan pendukung adalah suatu sifat yang kompleks,
baik dalam bentuk fisiknya yang tersusun secara sistematis atas dasar kebutuhan sasaran, maupun
dalam bentuk non fisik seperti karakter guru pembimbing, etos kerjanya, prestasi-prestasi yang
dicapai dalam memenuhi kebutuhan, dan seterusnya.
Oleh karena itu, setiap satuan layanan dan kegiatan pendukungnya, antara lain, perlu disosialisasikan
dengan sungguh-sungguh, dengan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Keadaan yang mantap
mungkin baru akan dicapai dalam beberapa waktu berikutnya. Dengan demikian, membuat produk
perencanaan tersebut bermakna tidak cukup hanya dengan melakukan penelaahan kebutuhan.
• Penggolongan Produk Perencanaan
Ada dua jenis penggolongan yang dapat dibuat:
1.  Untuk memenuhi kebutuhan mendesak, yakni pada satuan layanan dan pendukung serta
penunjangnya yang dapat memenuhi kebutuhan subjek yang sifatnya jangka pendek, yang secara
langsung dapat dirasakan manfaatnya.
2.  Untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang, yakni kesejahteraan hidup subjek untuk jangkapanjang. Satuan layanan dan satuan pendukung yang demikian didasarkan atas pencapaiantujuan-tujuan bimbingan dan konseling, seperti pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan,dan pengembangan diri sesuai dengan potensi. Pemenuhan kebutuhan jangka panjang dicapaisecara bertahap, di mana pemenuhannya dapat dibedakan dengan pemenuhan kebutuhan kinidan segera.

0 comments:

Post a Comment